Translate

Jumat, 18 Januari 2013

Tatto bukan kriminal

Umumnya, tattoo sangat dekat dengan budaya pemberontakan. Adanya pemakaian tattoo seakan-akan itu adalah budaya pemberontakan. Karena melanggar aturan dan ungkapan dalam agama tertentu. Maka makin sempurnalah tattoo sebagai sesuatu yang ditabukan dan diharamkan. Maka anak-anak muda memakai symbol tattoo sebagai simbol pembebasan. Merdeka. Hidup. Bebas. Chaos!!

Image tentang tattoo, memang masih beraneka ragam. Tapi kebanyakan masyarakat masih menilai tattoo itu menyeramkan karena berkaitan dengan pelaku kriminal. Padahal, pada awalnya, tattoo itu dikenal sebagai nilai seni dan kecantikan atau symbol ritual, kepercayaan, ketimbang sebagai symbol kriminal.
Lalu kenapa tattoo identik dengan symbol kriminal? Awalnya, tattoo identik dengan symbol kriminal karena ketika zaman Romawi, para tahanan dirajahi (mentattoo) tubuh mereka agar mudah dikenali.

“Dulu memang tattoo selalu identik dengan hal-hal yang dianggap kriminal. Tapi kalau saya pribadi, kita harus menjalankan konsep dengan baik. Hal-hal seperti medical, fungsi, dan estetiknya juga harus diperhatikan. Selain itu saya rasa sekarang tidak sulit yah menjelaskan kepada masyarakat luas kalau tattoo bukan hal yang tabu lagi. Selama masih ada artis yang senang ditattoo, kenapa tidak jadikan mereka sebagai sarana untuk mempromosikan tattoo itu sendiri,” jelas kent, pemilik kent tattoo.

Sekarang, Tattoo atau seni rajah sudah dijadikan seni body painting karena ada nilai seni yang tidak terlihat dari coretan gambar yang terpampang di tubuh seseorang. Jika ada pendapat bahwa tattoo lebih dekat simbol kriminal, kita bisa melihat dari sisi lainnya. Tattoo merupakan salah satu cara dari jutaan cara untuk ungkapkan ekspresi dan menampilkan diri dimuka umum dengan jalan mencari perhatian atau kesenangan pribadi.

Bagi kent, tattoo itu adalah simbol yang berfungsi untuk filsafat, menutupi kelemahan tubuh seseorang (cacat sehabis opersai,misalnya), dan untuk fashion. “ Tattoo itu seni kok. Dengan tattoo kita bisa berkreasi melukiskan keindahan, tidak lagi di kanvas, kertas, tembok, atau kain. Melainkandi tubuh atau kulit manusia,” ungkapnya.

Kent mengakui bahwa tattoo justru dijadikan simbol untuk berfilsafat atau mengenang peristiwa tertentu, misalnya jika ada orang yang ingin ditattoo dengan bentuk hati, maka orang tersebut lebih memaknai tattoo tersebut sebagai wujud dari rasa cintanya kepada pasangannya.

Well, kalau ditelusuri, sebenarnya seni tattoo itu sudah eksis lebih dari 12.000 tahun SM. Bayangin tattoo itu sudah ada pada suku-suku Mesir Kuno, Inca, Maori dan Polynesian. Kata tattoo berasal dari tahitian kata tatau, yang berarti “untuk membuat tanda”. Tatau berarti menandai atau menusuk kulit. Tattauing atau tattooing adalah kata yang diperkenalkan ke Eropa oleh Captain James Cook setelah 1769 ekspedisi ke Pasifik Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar