Translate

Kamis, 22 November 2012

GOMBALISME !

dalam berkarya seni ada satu attitude yang harus di perhatikan bagi para seniman musikus ato para pencipta lagu, yaitu eksistensi dan apresiasi mereka dalam setiap karya yang di tuangkan. artinya ada satu tanggung jawab moril yang harus di emban bukan untuk kepentingan publik tapi kepentingan person si pencipta lagu itu sendiri. pembahasan ini tidak begitu signifikan artinya sangat subjektif, tapi ada satu nilai yang pengen gw jabarkan disini.
kejujuran ! yup ini yang penting. jujur dalam menciptakan karya seni ato lagu sesuai dengan dengan isi hatinya. karena setelah jujur si musisi ato si pencipta lagu ini bisa mempertanggungjawabkan karya2nya dan  betul menggambarkan siapa dirinya sebenarnya. tampa harus di batasi dalam berkarya cipta.
kejujuran ini seakan menjadi sesuatu yang langka di kalangan artis ato musisi – musisi mainstream sekarang, terutama bagi band band cengeng yang ada saat ini. mereka saat ini menjadi boneka yang siap di dandan oleh major label, di poles dan di beri emas dan harta.  “terpenjara” oleh major label, dead line dan isi kontrak kerja dan segala macam bentuk perjanjian yang bernilai angka dan nominal, perlahan tapi pasti membunuh karakter utama mereka sebagai laki – laki tulen. untuk jangka pendek memang menguntungkan tapi jangka panjangnya band band cengeng tersebut hanya menjadi sapi perahan dari major label kapitalis.
kejujuran dalam karya seni itu penting. saat ini artis ato musisi sudah terjebak dengan budaya hippies dan ambigu. mereka membawakan karya – karya cemen bukan karena urgensi ato kebutuhan jiwa mereka tapi karena kebutuhan masyarakat pada umumnya. sehingga nilai – nilai estetika dalam setiap karya seninya menjadi nomor yang kesekian bahkan keseratus. mereka menjadi penggombal ulung, dan anehnya mereka tetap sustain dan mendapat tempat di masyarakat.
anda2 tentu bisa melihat artis2 yang terkenal lewat lagu2 cengengnya dengan  cinta yang menyayat hati. tapi dalam kehidupan sehari – hari si artis terjebak oleh budaya hippies dan melakukan hal2 yang bertentangan dengan esensi yang mereka buat sendiri dalam karya2 ato lagu – lagu mereka ( yang sok suci ) , mereka seakan menjadi sang penggombal yang sustain di masyarakat kita yang ambigu juga. masyarakat yang rela di gombal oleh artis dan  band2 cengeng tadi.
band band cengeng selalu di cap oleh masyarakat adalah kumpulan anak muda yang baik hati. mereka di terima karena sesuai dengan konteks pikiran masyarakat endonesa pada umumnya yaitu anak baik baik. bulan ramadhan tiba mereka di paksa oleh sang major label berlomba – lomba mengambil hati dan uang masyarakat dengan mengambil tema2 religi dalam setiap lagunya, dan melepas segala aksesories hippies dan street fahion yang telah menjadi produk kapitalis yang melekat di badan mereka diganti dengan hal hal yang berbau agama secara simbolik. dan setelah itu mereka pun kembali lagi menjadi penggombal yang ulung.
inilah yang menyebabkan kenapa gw angkat topi buat mas ebiet g ad, bimbo, frangky s, purgatory yang secara jujur mengumandangkan keagungan tuhan tampa mengenal waktu dan RBT ( ringtone band tolol ) , dan mengangkat jari tengah buat band2 cengeng dan RBT nya, F**k up !! shit!! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar