Pada awalnya, kelompok punk
selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an,
saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah
menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat
berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk
juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
Punk lebih terkenal dari hal FASION yang dikenakan dan tingkah laku
yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian,
atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang
terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat
dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan
kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang
mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk
disebut sebagai punker. Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan
anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves.
Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui
lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan
hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
Beberapa
komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta,
Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi
terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band
sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini
berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro. CD dan
kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga
memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah,
poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Seluruh produk dijual
terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar