Translate

Kamis, 22 November 2012

wanita punya tempat terhormat!

akhir – akhir ini kita sering melihat berita – berita “kekerasan” yang terjadi yang korbannya adalah sebagian kaum perempuan. kaum perempuan selalu mendapatkan perlakuan yang terkesan ” tidak adil ” yang di lakukan oleh para fundementalis. seperti desakan agar segera di sahkan RUU APP ( rancangan undang – undang anti pornografi dan pornoaksi )
gw sebagai lelaki yang tidak begitu mengerti tentang aturan2 yang melindungi hak2 seorang perempuan, apa lagi batas batas sampai dimana jika seorang wanita berada di depan umum bisa membangkitkan fantasi seks seorang lelaki :lol: sehingga secara otomatis akan menurunkan moral kedua belah pihak :lol: , sehingga hukuman bisa di jatuhkan ke wanita bersangkutan :( . gw setuju wanita harus punya tempat terhomat. dan kehormatan seorang wanita bukan cuma berhelai kain yang melekat pada dirinya tapi bagaimana mereka bisa menjadi bagian dari pembangungan ini,yang berwawasan nusantara,cerdas,elegan, tangguh tampa mengenyampingkan nilai – nilai kartini yang menjadi semangat kaum perempuan dinegeri ini.
negara ini perlu belajar mandiri dan elegan bahwa wanita bukan lagi gender yang mempunyai basic think yang nomor dua di bandingkan kaum lelaki. etika dan adat budaya indonesia yang beragam sudah sangat ideal jika di jadikan acuan, dan masyarakat pada umunya bisa belajar dari kesalahan bahwa menomorduakan wanita dan mendiskriminasikannya , sama saja kemunduran dan kehancuran di negeri ini. berikan kebebasan bagi kaum ini untuk berkembang dan mengembangkan bangsa indoneisa, menjadi bangsa yang lebih manusiawi terhadap semua gender.

rupanya kaum fudamentalis selama ini menjadi momok yang menakutkan bagi para kartini -kanrtini di negeri ini. mereka seakan menjadi tuhan dan tuan bagi kaum ini. bahkan mereka mengatur dan cenderung represif terhadap kebijakan privasi seorang wanita, terutama cara berpakian. seakan wanita di negeri ini sangat bodoh sehingga tidak tahu pakaian mana yang layak di gunakan dan mana yang tidak, wanita bagi kaum fudamentalis sebagai ancaman jika tampil sedikit “terbuka” karena payudara dan paha yang di anugerahi sejak lahir sehingga harus di atur cara berpakian mereka, bukankan wanita adalah manusia yang berakal, yang tampa agama pun mereka pasti tau cara berpakain mana yang bisa menjaga integritas mereka?
rupanya para fundamentlis ini mempunyai pikiran yang sangat picik, kenapa tidak. mereka beranggapan bahwa cara berpakaian seseorang wanita bisa meruntuhkan moral suatu bangsa, dogma sesat nan menyesatkan. para fudamentalis ini menjadikan teologi mereka sebagai dasar acuan, mereka lupa bahwa kartini – kartini di negara ini mempunyai latar belekang budaya dan adat istidat yang berbeda. yang dari rumah adatnya mereka sudah di ajarkan bagaimana menjadi wanita yang indonesiawi.
sangat tidak relevan jika perilaku sebagian selebritis yang mempertontonkan paha dan payudara lewat goyangannya :mrgreen: , banyaknya lokalisasi etc etc sebagai faktor hancurnya moral bangsa di negeri ini. mereka lupa induk dari masalah2 diatas sebenarnya adalah keterpurukan pendidikan, kemiskinan di negeri ini, fanatisme yang berlebihan dari sebagian kalangan juga turut mendegradasi kualitas intelektualitas bangsa ini.
jika kualitas intelektualitas person di negeri ini baik, maka hal2 seperti aksi goyang selebritis dangdutzz akan di anggap sebagai “aksi biasa dan tidak perlu di perdebatkan ” dan bukan suatu ancaman. inilah yang membedakan antara orang yang berpikiran dengan menggunakan akal sehat dan rasionalitas, daripada sentiment dari sudut pandang sempit teologi kaum fundamentalis yang membatasi hak – hak wanita yang bernilai pemaksaan.


note : ini bukan blog agama sekali lagi bukan blog agama, ini blog menggunakan akal sehat yang berkeadilan atas dasar pluralitas. dan pengghargaan terhadap perbedaan. jadi akan sangat tidak nyambung bagi anda2 pendukung RUU APP dan fundamentalis jika menggunakan dalil2 agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar