Translate

Kamis, 22 November 2012

idealisme itu penting dalam bermusik

idealisme dalam bermusik itu penting. bahkan sangat penting sekali ketika kita berhadapan dengan mainstream atau arus besar. kenapa kata kunci idealisme itu selalu kita gunakan? karena fungsi idealisme sendiri sangat paradoksial ( bertentangan dengan ketentuan umum, tapi mengandung kebenaran di dalamnya ).

dalam bermusik idealisme adalah bahan bakar alternatif untuk kelanjutan citra dan pencitraan dalam kreasi yang akan keluar dari dapur kreasi kita. dalam bermusik idealisme itu ibarat mutiara yang terpendam di antara arang dan api. dimana ketika arus mainstream mencengkram dan membuang kita ke putaran arusnya. disinilah ketahanan suatu person ato band ( secara kolektif ) dengan idealisme akan di uji.
jika kita beranjak dari kata idealisme dan musik sebagai penerjemah aplikasinya, maka disini gw akan mengambil term idealisme dalam bermusik sebagai budaya resistan terhadap budaya mainstream. banyak sub budaya yang lahir dari term resistanc terhadap mainstream ini, dan semuanya secara implisif ( makna yang tersembunyi ) sangat kontra diksi antara satu dengan yang laennya.
contoh ketika  musik rock n’ roll yang menjadi mainstream kala itu  kemudian terjadi resistansi dari budaya musik punk. ternyata idealisme mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual dalam bermusik.dari resistan inilah lahir gagasan2 baru yang sangat radikal dan cerdas. yang akhirnya secara tidak sadar dan evolutifnya semua jenis musik itu berubah dan terinfluence satu dengan yang laennya. walaupun di awalnya kadang kedua budaya musik tersebut saling bertentangan. seperti rock n roll kontra punk yang akhirnya melahrkan punk rock.gw setuju dengan pendapat om anton bahwa tidak ada budaya ato sub budaya yang asli semua nya hibrid artinya sudah bercampur baur dan saling terinfluence dengan budaya laennya.point yang  perlu kita ambil disini adalah bagaimana kita tetap mempertahankan idealisme kita dalam bermusik.
kembali ke topic diatas bahwa idealisme dalam bermusik itu penting, dalam jalur music underground dimana dengan beridealisme maka secara bersamaan akan tercipta karya2 yang betul2 mempunyai sisi educated karena budaya yang di bawanya, walaupun sangat jarang public untuk memahami hal – hal seperti ini. Lalu anggapan minor itu pun muncul dan menganggap jenis music underground dan sejenisnya adalah sebagai musik aneh, kasar, blind, dan sampah.sejalan dengan ini budaya easy lintening pun berkembang, sebagai budaya yang di terima di masyarakat.
Budaya easy listening sebagai akibat dari budaya instan . budaya  easy listening dan instant ini lahir karena saat ini masyarakat kita ( negara berkembang ) sedang mengalami masa transisional yaitu dari budaya ekonomi agragris pertanian ke ekonomi capital ato industrial. satu kaki berpijak pada budaya ekonomi agraris pertanian satu kaki terpijak pada ekonomi insdustri. secara langsung hal ini berpengaruh kepada sub budaya khususnya musik. lo pasti akan sering melihat dan mendengar band2  gaul dengan musiknya yang pop mandayu -dayu  dengan sedikit irama melayu. hal ini mencerminkan bahwa masyarakat kita sedang mengalami masa transisional itu tadi.
sebelumnya gw pernah ngebahas tentang band – band cengeng menguasai industri musik tanah air, Di sini gw tekankan bahwa fenomena band – band cengeng  merupakan budaya ambiguity ( tidak jelas ) sebagai akibat dari masa transisional tadi. artinya tidak ada nilai educated dan apresiasi mereka dalam perkembangan pengetahuan tentang seni kualitas dalam bermusik, jika lo setuju bahwa musik itu budaya dan pengetahuan, tentu lo mengerti tendensi arti dari pentingnya kualitas dalam bermusik. tapi jika lo hanya penikmat musik dan tidak mengerti tentang musik maka jawabannya adalah silahkan menikmati band band cengeng itu tadi dan menutup mata terhadap perkembangan kualitas musik indonesia saat ini.
Di masyarakat kita musik2 aneh semacam musik undergeound dan lainnya , sangat tidak mempunyai porsi yang cukup dihati mereka. padahal aliran2 musik jenis ini mempunyai pengaruh besar dalam sejarah perkembangan musik dunia.jika masyarakat sedikit cerdas dan menerima musik2 jenis ini maka lo ga akan melihat lagi preman2 yang saling bacok saat kerusuhan konser2 band mainstream. why? kenapa? adakah relevansinya? tentu ada dunkz !!!
lets say preman2 itu tadi…….
sangat lucu jika konser2 semacam band2 seperti ungu sheila on seven peterpan dapat menimbulkan korban jiwa yang sedemikian banyaknya. seharusnya dari rasional kita, kita akan berpendapat bahwa musik2 shyahdu ala ungu dan kawan – kawan , seharusnya memberikan kesejukan bagi penikmatnya bukannya memberikan kesempatan dengan mendatangkan banyak korban. banyak aksi2 preman pasar dengan bangganya melempar batu, sendal,saling pukul saling jotos. pertunjukan musik di jadikan ajang adu otot dan ketololan, sudah tolol bodoh kampungan lagi. Masyarakat dan media selalu memberikan dispensasi atas kejadian stupid seperti itu, karena band seperti ungu, radja, peterpan sangat sustain di masyarakat dan di terima dengan baik.
sebaliknya ada satu kebiasaan yang sangat sportive disini gw lihat di scene underground dalam melakukan konser musiknya yang underground juga, disana ada budaya moshing dimana ketika salah satu band tampil maka para moshers pun bersukarela melakukan moshing pit ato moshing. kegiatan ini sangat sportiver ketika terjadi benturan2 dengan sesama mosher maka ada satu budaya yang mereka pegang bahwa ini akibat dari kesenangan dan kebebasan dalam menikmati musik, manusiawi banget! keributan 2 kecil di selesaikan dengan cara damai ! bahwa semua adalah saudara, sehingga korban2 jiwa akibat tusukan, lemparan batu atao benda kerasnnya laeinnya tidak akan terjadi. hal inilah yang membuat gw salut dengan anak2 scene underground, seperti PUNK, SKINHEAD etc etc etc.
tapi pemberitaan media akhir2 ini sangat memojokan mereka bahkan cenderung menyalahkan komunitas ini sebagai komunitas yang tak lazim. komunitas dengan dandanan aneh dengan rantai dan sepatu boat,anting2 yang tak lazim, tato. kalo public mau cerdas lagi. gaya2 street fashion ini sekarang sudah memasuki industrialisasi kapital. padahal awalnya fashion2 liarnya ini tercipta karena counter culturenya terhadap budaya mapan.
sangat banyak band2 sekarang menggunakan street fashion semisal radja, ungu,st12 bahkan kangen band. dan gw yakin mereka ga akan tahu menahu tentang apa yang mereka kenakan sekarang ini adalah hasil dari budaya counter culture mulae dari kaum hippies dengan flower generationnya di taon 1959, dan punk di taon 1978. inilah yang membenyebabkan kenapa komunitas -komunitas underground sangat membenci band yang selalu nyentrik dengan street fashionnya,tampil serba wah dan komersil banget, sangat jauh dari misi awal dari lahirnya kostum itu, yaitu melawan budaya mapan dari kalangan hartawan dan borjuis.
dan lihatlah apa yang terjadi sekarang, kaum minoritas seperti komunitas underground selalu di jadikan kambing hitam, atas salah satu kegagalan system pembangunan mental dan budaya di masyarakat. media membentuk bahwa kaum ini adalah produk barat, terjebak tampa masa depan. padahal kalo masyarakat mau berpikir cerdaaassss lagi. ternyata kaum inilah yang mempunyai karakter2 yang kuat dalam karya ciptanya di jalur musik. Dan identitasnya bukan sekedar tampil dengan makna estetika aja, tapi lebih dari itu, yaitu menentang budaya mapan dan eksploitasi capital. kaum ini tidak akan pernah terjebak dengan sikap ambiguity, karena perjuangan mereka jelas dengan musik sebagai medianya. Jangan heran di setiap lirik2 lagu band metal, yang terkesan sangar dan mirip setan, ternyata kebanyakan dari mereka menyuarakan tentang katidakadilan system, penindasan terhadap orang pinggir, penganiayaan terhadap kaum lemah, pemerkosaan hak hak asasi manusia. Rasa sosialnya yang sangat tinggi, tapi apa yang di dapat? hanya hinaan dan cacian makian dari sebaigan masyarakat kita yang sok suci dan sudah tercampur dengan sifat ambiguity  tadi.
terlepas dari itu, mari kita beridealis, lo mau di jalur ketoprak, jaipong, campursari, dangdut melayu, chilokak, ato ngepunk yang lebih umum lagi, silahkan bebas berkreasi. karena  idealisme dalam bermusik adalah roh dari penciptaan suatu karakter dalam bermusik itu sendiri. sehingga tidak ada penyeragaman karya dalam bermusik seperti yang di lakukan oleh label2 mainstream akhir – akhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar